Asyiknya Konseling Kelompok, Menggunakan Pendekatan SFBT
Apa Itu SFBT?
SFBT singkatan dari
solution focused brief therapy kalau
diartikan secara sederhana ke dalam bahasa Indonesia adalah konseling singkat
berfokus solusi, di sini menggunakan kata konseling bukan terapi, karena nama
lain dari SFBT sering juga disebut SFBC hanya beda pada penyebutan antara
terapi dan konseling saja. Adapun teknik-teknik yang dilakukan sama saja.
Pada pendekatan ini untuk perbedaan katagori manusia sehat dan manusia bermasalah yaitu:
- Manusia sehat, memiliki kemampuan untuk mengkonstruksikan solusi-solusi atas masaslah yang tengah dihadapi, sehingga tidak terlalu lama berkutat pada permasalahan terlalu lama.
- Manusia bermasalah, meyakini bahwa sumber dari masalah ada pada dirinya sendiri, sehingga terjadi ketidakefektifan solusi yang dibuat dalam mengentaskan masalahnya
Teknik-Teknik yang Digunakan
Berikut ada tiga teknik yang perlu dilakukan pada pendekatan SFBT:
- Exeption Question (Pertanyaan Perkecualian): menanyakan pengalaman positif yang terjadi pada masa lalu
- Miracle Question (Pertanyaan Keajaiban): menanyakan tentang keajaiban yang terjadi, saat semua masaslah terselesaikan sebagaimana target skala yang ditetapkan tercapai
- Scaling Question (SC/ PertanyaanPenskalaan): menanyakan dan mendiskusikan kedudukan konseli pada rentang skala 0-5 pada posisi mana dan harus ditetapkan secara pasti. Juga tanyakan ingin berada di skala tersebut berapa lama dan tindakan apa saja yang perlu dilakukan
Berikut contoh Rencana Konseling Kelompok (RKK) dengan pendekatan SFBT:
Rencana Konseling Kelompok
Bidang Bimbingan : Akademik
T Topik :
Prokrastinasi (Kebiasaan menunda tugas)
Lokasi waktu : 2 x 45 menit
Nama Konseli : A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7
H Hari/Tanggal : Rabu, 30 Juni dan 6 Juli 2021
A. |
Tujuan
Layanan Tujuan Umum: Melalui konseling kelompok siswa mampu mengatasi perilaku prokrastinasi akademik yang
terjadi pada siswa. Tujuan Khusus: 1. Siswa mampu memutuskan solusi
yang akan dilakukan untuk mengatasi
perilaku prokrastinasti akdademik
(C5) 2. Siswa mampu mengubah perilaku negatif yaitu perilaku
prokrastinasti akademik ke perilaku yang
lebih positif (A5) 3. Siswa mampu membangun kebiasaan yang lebih baik terkait dengan
perilaku prokrastinasti akademik (P2) |
|
B |
Pendekatan,
Teknik, dan Media 1. Pendekatan:
SFBT 2. Teknik:
Scalling 3. Media:
Kartu Angka (1-5), Google Form |
|
C |
Langkah-Langkah
Kegiatan 1. Tahap Pembentukan (Struktur
sesi awal konseling) a. Memberikan
salam dan menyambut dengan ramah b. Memimpin
doa c. Menanyakan
kabar dan memastikan anggota kelompok tidak tegang d. Mempersilahkan
anggota kelompok untuk saling mengenal. e. Menjelaskan
pelaksanaan konseling kelompok f. Menjelaskan pengertian dan tujuan konseling
kelompok g. Menjelaskan structuring
(peran pemimpin dan anggota kelompok) h. Pemimpin kelompok memberikan Informed
Consent sebagai kesediaan untuk melakukan konseling i. Menyampaikan asas-asas konseling
kelompok j. Membuat kesepakatan keterbukaan
dan kerahasiaan konseling, yang kemudian diikrarkan bersama anggota kelompok k. Membuat
kesepakatan batasan waktu pelaksanaan konseling |
10 menit |
|
2. Tahap Transisi
|
5
menit |
|
3.
Tahap Inti Kegiatan
|
25
menit |
|
4.
Terminasi a.Pemimpin
kelompok memastikan tidak ada lagi yang perlu dibahas b.Membuat
kesepakatan dengan anggota untuk melanjutkan konseling kelompok berikutnya
dan memonitoring perkembangan pasca konseling bagi anggota yang telah
mengemukakan permasalahannya. c.Mengukur
kemajuan perilaku konseli dengan cara meminta konseli mengisi evaluasi
melalui google form d.Bersama
anggota kelompok mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan |
5
menit |
Semoga postingan ini bermanfaat ya. Silakan jika ada yang ingin ditanyakan atau didiskusikan tinggalkan pesasn di kolom komentar ya.
(S (Suci Widyasari Tanjung - Mahasiswa PPGDalJab 2021 di Universitas Sebelas Maret)
Komentar
Posting Komentar