Blog Suci Widyasari

Gambar dati rezaherbalindonesia.com Habbatusauda atau biji jintan hitam  merupakan tanaman rempah yang diracik menjadi obat tradisional. Dikemas dalam dua bentuk, ada serbuk dan minyak. Untuk konsumsi jangka panjang dianjurkan mengkonsumsi rutin yang bentuknya minyak, agar tidak terjadi pengendapan di ginjal. Habbatusauda mengandung lebih dari 100 komponen penting untuk kesehatan, diantaranya kaya asam lemak tak jenuh, protein, karbohidrat, sterol terutama beta sitosterol sebagai anti kanker, asam lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam gamma linoleat yang fungsinya untuk menghambat infeksi juga menstabilkan membran sel. Lalu terdapat minyak atsiri yang berkhasiat sebagai anti histamin serta anti oksidan. Serta bahan-bahan lain yang terkandung di dalamnya seperti: kalsium, kalium, zat besi, seng, magnesium, selenium, serta berbagai vitamin (A, B, B2, C, dan Niasin). Dan masih banyak kandungan lainnya di dalam habbatusauda. Berdasarkan kandungan dan hasil penelitian

Gambar dari beritafresh.com Bekam adalah pengobatan Islam yang dianjurkan oleh Rasulullah saw, yang sebenarnya sudah ada pada ribuan tahun lalu yaitu pengobatan dengan mengeluarkan darah yang mengandung toksin (darah kotor) dari dalam tubuh. Dengan cara melakukan pemvakuman kulit, yang sebelumnya sudah disayat menggunakan pisau khusus hanya pada permukaan kulit terluar, selanjutnya dikeluarkan darah dari kulit yang sudah divakum. Tentunya dilakukan oleh ahli praktik bekam dengan teknik khusus. Usia yang baik untuk bekam dimulai dari masa remaja sampai dewasa, untuk lansia dan balita tidak dianjurkan. Seseorang yang hanya mendengar atau melihat langsung proses pembekaman, tak jarang merasa takut. Padahal ketika mencobanya, hanya seperti digigit semut, terasa sebentar saja lalu normal kembali. Dan bekas luka setelah berbekam akan menghilang dengan sendirinya hanya dalam waktu seminggu bahkan ada yang hanya tiga-empat hari. Manfaat bekam bisa dirasakan pada saat itu juga,

Di sepanjang Pantai Padang, Pantai Carolina merupakan Pantai yang potensi laut dan alamnya masih terjaga, sehingga cocok sebagai tempat wisata yang harus dikunjungi. Berlokasi di Teluk Bungus sekitar 25 km dari kota Padang. Hamparan pasir putih dan birunya air Pantai Carolina memukau mata siapa saja yang memandang.  Sebelum sampai ke bibir pantai, kita akan disuguhi gagahnya tanaman pinus berbaris rapi, menjulang tinggi. Saat kita perlahan menuju pantai mata kita dimanjakan luasnya pemandangan di hadapan, bukit-bukit dan pepohonan lebat di seberang pantai jelas terlihat, seolah mengelilingi pantai, menawan sekali. Memberikan efek teduh meski di tengah hari sinar matahari panas terik. Tak jauh dari Pantai, ada dermaga tempat berlabuhnya kapal-kapal kecil mencari ikan dan kapal untuk mengangkut wisatawan  mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitar Pantai Carolina. Saya beruntung, ketika tiba di Pantai Carolina cuaca cerah, jadi dapat menikmati indahnya langit biru serta

Namanya Siti Fatimah Roba'ah (Fatimah) seorang santriwati Pesantren Tahfidzul Qur'an Nurul Hayat (NH) Malang. Fatimah tumbuh di lingkungan keluarga dengan kondisi ekonomi yang sulit. Waktu itu, demi menamatkan Fatimah SD, Kakaknya terancam tidak bisa menamatkan SMP. Tetapi Fatimah menolak melanjutkan sekolah jika kakaknya tidak sekolah juga. Menurut Fatimah, kakaknya lebih cerdas dan berbakat dibandingkan dirinya. Lalu Ayah Fatimah memasukkan kakaknya ke Panti Sosial Tuban supaya tetap bisa bersekolah. Rupanya saat itu panti sudah penuh maka pihak panti menyarankan agar menghubungi NH Tuban. Akhirnya kakak Fatimah diterima di Pesantren Anak Saleh (PAS) NH Tuban. Melihat kemajuan kakaknya yang sangat pesat, berprestasi, hapalan Qur'an lancar, bahkan lulus masuk ITB,  ayah Fatimah memasukkan Fatimah ke Pesantren Tahfidzul Qur'an (PTQ) Putri NH Malang setelah tamat SD. Fatimah bertekad belajar sungguh-sungguh, mengingat baik-baik perjuangan orangtuanya menca

Harmonisasi Oleh: Suci Widyasari Tanjung I Apa sukarnya meminta maaf. “Maaf atas kebodohan mengartikan.” Apa payahnya mengucap Terima Kasih. “Terima Kasih atas pengertian yang diberi.” Ego yang menjadikan kita angkuh. Padahal ego akan binasa bersama hayat di kandung badan. Disebabkan kehormatan. “Bukankah, orangorang dihormati karena rendah hati, mengalah, menjauhi selisih?” Disebabkan kedudukan. Kita merasa di atas karena ada yang merasa di bawah, seharusnya kita saling menyatakan apresiasi. Pun di bawah takpatut untuk bersusah hati. Lalu karena apa kita berbangga hendak menang sendiri? “Hakikat pemenang sesungguhnya, saat ia mampu membunuh setiap nafsu yang tumbuh, nafsu ingin melebihi orang lain. Bukankah orang yang kuat yang menang dalam pergulatan akan tetapi orang yang kuat ialah yang mampu menahan hawa nafsunya saat marah." Maka tanyai hati. “Karena apa, pantaskah.” Apa karena amal. “Manusia tak berhak jadi juri, soal amal urusan kepada Tuhan,