Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Zero Mind

Pertama: Hindari selalu berprasangka buruk, upayakan berprasangka baik kepada orang lain Kedua: Berprinsiplah selalu kepada Allah Yang Maha Abadi Ketiga: Bebaskan diri dari pengalaman-pengalaman yang membelenggu pikiran, berfikirlah merdeka Keempat: Dengarlah suara hati, peganglah prinsip karena Allah, perpikirlah melingkar, sebelum menentukan kepentingan dan prioritas Kelima: Lihatlah semua sudut pandang secara bijaksana berdasarkan suara-suara hati yang bersumber dari Asmaul Husna Keenam: Periksa pikiran Anda terlebih dahulu sebelum menilai segala sesuatu, jangan melihat sesuatu karena pikiran Anda, tetapi lihatlah sesuatu karena apa adanya Ketujuh: Ingatlah bahwa segala ilmu pengetahuan adalah bersumber dari Allah Subhana wa ta’alaa “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ)” _ Ary Ginanjar Agustian_

Waktu Berharga Pengasuhan Anak

1.       7 tahun pertama (0-7 tahun) Perlakukan anakmu sebagai raja. Zona merah – zona larangan jangan marah-marah, jangan banyak larangan, jangan rusak jaringan otak anak. Pahamilah bahwa posisi anak yang masih kecil, saat itu yang berkembang otak kanannya. 2.       7 tahun kedua (7-14 tahun): Perlakukan anakmu sebagai pembantu atau tawanan perang. Zona kuning – zona hati-hati dan waspada. Latih anak-anak mandiri untuk mengurus dirinya sendiri, mencuci piring, pakaian, setrika, dll. Banyak pelajaran berharga dalam kemandirian yang bermanfaat bagi masa depannya. 3.       7 tahun ketiga (14-21 tahun) Perlakukan anak seperti sahabat. Zona hijau – sudah boleh jalan. Anak sudah bisa dilepas untuk mandiri. Mereka sudah bisa dilepas sebagai duta keluarga. 4.       7 tahun keempat (21-28 tahun): Perlakukan sebagai pemimpin. Zona biru – siap terbang. Siapkan anak untuk menikah. Pada masa anak-anak yang berkembang otak kanannya. Otak kiri berkembang saat usianya menjelang

Time

Hari berlalu, pagi berganti malam, pun malam sudah dua puluh empat tahun kini aku sudah tak bisa disebut belia amanah di pundak kupikul dengan bangga Waktu adalah sahabat bagiku, maka kumanfaatkan setiap kesempatan karena ia tak akan berjalan mundur, maka aku harus tetap menatap maju agar tak tergerus Selagi nyawa dikandung badan aku masih bernapas hidup sekali, hidup berarti tak ada yang sia-sia, maka aku harus jadi                                                                              _Momiji_                                                                                       23 Juli 2015

Back

Alhamdulillah, Selamat pagi kota antah berantah. Hari ini adalah rabu 22 juli 2015. Setelah waktu libur lebaran Idul Fitri berakhir, ini hari pertama aku kembali bekerja. Semangat kata itu yang selalu ku azzam kan dalam hati. Hidup di perantauan selalu menyisahkan kenangan yang tak lekang oleh waktu tentang kehidupan yang dilalui sebelumnya. Semangat, kali ini aku telah berjanji untuk tak sering mengeluh. Mengingat kembali mimpi-mimpi yang telah kurancang dahulu sekali untuk menguatkan setiap kali aku ingin menyerah. Berpikir kembali untuk menyelesaikan apa yang sudah aku mulai. Aku telah melangkah sejauh ini, aku tak akan pulang tanpa membawa bintang. Bukankah kata-kata itu telah lama menjadi mantra bagiku? Seperti kisah tokoh-tokoh yng kubaca, meraih kebahagian dan keberhasilan setelah merasakan sulitnya hidup merantau, belajar banyak hal, punya pengalaman segudang. Akhirnya selalu happy ending hidup menebarkan kebermanfaatan. Ya, aku pun ingin demikian. Belajar memahami ban

Nonton Assalammualaykum Beijing

Gambar
MenPlaz, 3 Januari 2015 Liburan selalu ditunggu-tunggu setiap orang, apalagi yang kerja di perantauan. Termasuk saya. Semenjak akhir Februari 2014 saya bekerja liburan adalah moment yang paling dinantikan. Berkumpul dengan keluarga dan para sahabat.          Jadilah aku, Riska, Nisa, Rara, dan Fida nonton “Assalammualaykum Beijing” di MenPlaz. Tiga januari dua ribu lima belas.   Saya yang pertama kali tiba di lokasi, sekitar sejam-an disusul Rara. Setelah beli lima tiket kami berdua memutuskan ke Gramedia-Gajah Mada, lebih tepatnya aku yang membujuk Rara untuk mengunjungi Gramedia. Makhlumlah di kota perantauan saya tak ada toko buku senyaman gramedia. Udah 10 bulan tak pernah baca buku baru. Menyedihkan. Sekitar setengah jam di gramedia. Buku yang paling ingin kucari ternyata stocknya habis. Buku Bimbingan Konseling. Akhirnya bolak-balik cari novel terbarunya Kang Abik dan Tere-liye. Senangnya tak terkira. Kontan hijau mataku melihat banyaknya novel yang ingin sekali kubel