Tahun Pertama yang Dramatis
Penyesuaian itu sungguh tak mudah, Ferguso. Rasanya seperti naik roller coaster seharian tanpa jeda. Belum lagi, secara tiba-tiba mendapati serangan dari arah yang tak disangka. Dan aku ke mana-mana harus memakai baju zirah, untuk bertahan hidup. Ternyata lawan itu bisa berbentuk apa saja dan siapa saja. *** Setiap hari adalah peperangan. Berperang dengan realita. Hari-hari yang tak pernah kuinginkan namun harus tetap dijalani. Berperang dengan diri. Nah, inilah drama baru dalam hidupku. Terlalu banyak tokoh antagonis, sempat membuatku lemah. Terus tokoh protagonisnya siapa? Tentunya [Aku], Ferguso. Kau tak perlu mendebatku soal ini. *** Setiap hari ditikam rindu. Bayangkan sakitnya, Ferguso? Mungkin kamu gak akan kuat. Biar si Dilan saja. Karena aku pun gak kuat. Rindu pada mereka, yang telah menjadi bagian diriku. Rindu pada sesuatu, yang merangkai mimpi, tawa, asa, kekuatan, kehangatan, rangkulan, feedback, dan setiap moment kebersamaan. Rindu itu, bagaim